Penulisan unsur serapan biasanya masih menggunakan bahasa asing, namun tetap dipakai dalam konteks bahasa Indonesia.
Unsur asing tersebut sudah diserap dan disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap berbagai unsur asing agar lebih singkat dan mudah dipahami.
Hal inilah yang membuat unsur serapan bisa diterima oleh masyarakat pada umum dengan lebih mudah.
Daftar Isi
Kategori Penulisan Unsur Serapan Asing
Unsur serapan membuat bahasa Indonesia terlihat lebih bercorak Internasional.
Unsur serapan memiliki beberapa kelompok kata berdasarkan pada proses terbentuknya.
Untuk lebih memahami penulisan kata serapan, Anda perlu memahami bagaimana proses tersebut terjadi.
Berikut akan dibahas beberapa proses cara penyerapan.
1. Adaptasi
Unsur serapan satu ini terbentuk karena terjadinya proses adaptasi yang dilakukan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Kebanyakan kata serapan yang disesuaikan akan memiliki arti yang sama dengan kata sebelumnya.
Contohnya maksimal yang merupakan kata serapan dari maximal.
Dalam proses adaptasi tersebut, terdapat beberapa aturan kaidah yang diterapkan, berikut penjelasannya.
Ae → ae, contohnya aerodynamics → aerodinamika
Aa → a, contohnya octaaf → oktaf
Ai → ai, contohnya trailer → trailer
Cc → k jika di muka e dan i, contohnya accent → aksen
Ea → ea , contohnya idealist → idealis
Ae → e jika bertemu dengan e, contohnya haemoglobin → hemoglobin
Au → au, contohnya audiogram → audiogram
C → k jika di muka a, u, o, dan konsonan, contohnya cubic → kubik
C → s jika di muka e, i, y, contohnya central → sentral
Cc → k jika di muka u, o, dan konsonan, contohnya accomodation → akomodasi
2. Kreasi
Secara garis besar, proses kreasi ini menggunakan sistem terjemahan untuk melakukan serapannya.
Hanya saja, bentuk fisik yang diterapkan tidak harus sama.
Misalnya ketika terdapat dua kata asing yang terdiri dari 2 kata atau lebih, maka unsur serapannya bisa saja berbentuk satu kata.
Contohnya adalah spare part yang berubah menjadi suku cadang.
3. Terjemahan
Sesuai dengan namanya, penulisan unsur serapan ini menggunakan konsep arti dari bahasa asing itu sendiri.
Setelah diartikan, bahan tersebut akan disesuaikan dengan kaidah penulisan Indonesia.
Contohnya adalah uji coba yang diambil dari bahasa asing try out.
4. Adopsi
Proses adopsi akan menyerap bahasa asing untuk disusun kembali dalam bahasa Indonesia dengan cara mengambil keseluruhan arti, namun penulisannya sering kali berbeda.
Misalnya kata sembahyang dalam bahasa Indonesia menjadi sholat dalam bahasa Arab.
Perubahan yang diakibatkan dari penyerapan unsur ini membuat kebanyakan orang menjadi lebih nyaman ketika melafalkannya tanpa mengurangi artinya.
Kebanyakan kata yang menggunakan proses penyerapan adopsi memiliki arti yang sama.
Contoh Penulisan Unsur Serapan dari Bahasa Arab
Mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama muslim membuat bahasa Arab menjadi salah satu bahasa asing yang diserap menjadi bahasa Indonesia.
Apa saja kata dalam bahasa Arab yang sudah mengalami serapan, berikut contohnya.
- Tarikat (tarekat)
- Hukm (hukum)
- Sabr (sabar)
- Istirahat (rehat)
- Dalil (dalil)
- Isnayn (senin)
- Sadaqah (sedekah)
- Nafakah (nafkah)
- Jild (Jilid)
- Ruh (roh)
- Hayran (heran)
- Kafir (kafir)
- Masyhur (masyhur)
- Isnayn (senin)
Contoh Penulisan Unsur Serapan dari Bahasa Cina
Banyak sekali warna negara Cina yang tinggal di Indonesia, sehingga sering kali berinteraksi.
Hal inilah yang akhirnya memunculkan beberapa kata serapan sebagai berikut.
- Angpau (angpao)
- Bakpau (bakpao)
- Cawan (chawan)
- Gincu (gincu)
- Giwang (giwang)
- Klenteng (klenteng)
- Lumpia (lun pia)
- Sate (satay)
- Siomai (siomay)
- Teko (teh ko)
Contoh Penulisan Unsur Serapan dari Bahasa Belanda
Dahulu Belanda pernah menjajah Indonesia sehingga banyak bahasa Belanda yang diserap menjadi bahasa Indonesia.
Banyak sekali kata dari bahasa Belanda yang terkena unsur serapan, contohnya sebagai berikut.
- Absen (absent)
- Agen (agent)
- Amatir (amateur)
- Ambulans (ambulance)
- Aransemen (arrangement)
- Arsitek (architect)
- Bakteri (bacterie)
- Blangko (blanco)
- Coklat (chocolade)
- Donatur (donateur)
Dengan memahami penulisan unsur serapan yang baik dan benar, Anda bisa lebih memahami mengapa unsur serapan bisa cocok dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia.
Hal ini tentu akan membuat Anda bisa menulis dengan lebih baik sesuai dengan pedoman serta aturan yang berlaku.
Membutuhkan jasa penulis artikel yang sudah pasti terpercaya dengan pengerjaan cepat?
Anda bisa menggunakan jasa TukangKonten sekarang juga.